Unwritten 15
Kenapa diantara kau dan aku, hanya aku yang tak mampu untuk membuatmu merasakan perih dan penderitaan yang tiada tara ini? Kenapa untukku, sulit sekali melakukan hal yang lumrah untuk kau lakukan padaku? Setiap kepingan hati yang patah dibuatmu, tak pernah sedikitpun kau beranikan diri untuk sekedar katakan kata maaf… atau jika memang sesulit itu untuk dilakukan, sedikit menyadari saja bahwa aku sedang terpincang-pincang, sambil ku pegang hati yang telah kau cabik dan kau buang ini? Aku seterluka itu. Mampukah kau melihatku sehancur ini? Puaskah rasa yang kau dapatkan? Atau rasa sesal yang bergumul di dadamu saat ini? Atau kau sebenarnya memang manusia dengan nirempati yang tinggi— tak ada perasaan sesak ataupun gelisah yang kau rasakan? Jika memang itu adanya, ya aku bisa apa? Tetap memaklumi dan menerima, karena pada akhirnya… semua adalah keputusanku untuk tetap bertahan walau derita yang didapatkan, bukan?